Monday, August 1, 2011

Joan Loves...Mr.Holland's Opus

Nothing's special happened today. Well, at least until I found an interesting movie on HBO signature by accident. Judulnya adalah Mr. Holland's Opus (1995),film yang menceritakan 30 tahun perjalanan Mr.Glenn Holland sebagai guru musik di SMU John F. Kennedy. Film ini mendapatkan nominasi OSCAR dan GOLDEN GLOBE untuk kategori Best Actor in a Leading Role



Karena ini film lama,gue akan mencoba menceritakan gimana ceritanya :D

PLOT

Pada tahun 1964, Glen Holland(Richard Dreyfuss), seorang musisi dan komposer berbakat dan baru aja menikah dengan Iris,yang menerima pekerjaan sebagai guru musik di John F. Kennedy High School. Rencananya, ini  hanya untuk sementara karena Holland juga harus menghidupi keluarga yang baru saja dibentuknya.

Sayangnya, Holland mendapatkan 'reality check' bahwa menjadi guru  musik itu tidak mudah dan ia langsung membenci menjadi guru.  Hampir seisi kelas bosan dan tidak menghargai pelajaran yang diberikan walaupun dia sudah berusaha untuk sesabar mungkin menghadapi para muridnya.  Belum lagi kabar bahwa istrinya hamil makin membuat si Holland syok. Tapi, ketika Holland mencoba menghibur istrinya, Iris (Glenne Headly) yang sedang ngambek (gara-gara Holland tidak kelihatan senang mendengar bahwa mereka akan segera punya anak), ia pun sadar bahwa ia tidak boleh menyerah dan mencari cara untuk mengubah cara mengajarnya.

[caption id="attachment_207" align="aligncenter" width="200" caption="Holland ngasih denger musik klasik ke bayi yang sedang dikandung istirinya"][/caption]

Holland menyadari apa yang kurang pada ajarannya: ekspresi dari hasrat pribadi dan pengetahuan tentang subjek selama kelas. Ketika ia mulai menunjukkan siswa musik apresiasi unsur-unsur umum antara musik populer dan klasik - kesamaan bentuk, ritme dan melodi - siswa akhirnya menjadi terlibat dalam proses pembelajaran. Demikian juga, ketika ia mampu menunjukkan kepada para murid, salah satunya adalah Gertrude(siswi yang suka sama musik tapi tidak bisa bermain klarinet dengan lancar) ,bahwa bermain musik "seharusnya menyenangkan", dan merupakan bentuk penting ekspresi batin, mereka mulai bermain musik bukan hanya berdasarkan not yang tertulis di kertas saja.   Mr Holland juga menggunakan keterampilan sebagai seorang penulis dan komposer untuk membuat drama musikal bagi sekolah ketika keuangan sekolah sedang terbatas dan dana untuk musik hendak dikurangi. Kesuksesannya di sekolah menjadikan Mr Holland sebagai guru favorit, baik bagi kepala sekolah maupun para muridnya (bahkan ada satu murid, Rowena,yang sepertinya jatuh cinta dan mengajak Mr.Holland kabur bersama ke NYC untuk mengejar mimpi mereka O_0), selama 30 tahun ia mengajar.

[caption id="attachment_205" align="aligncenter" width="348" caption="Mr. Glenn Holland: "Let me ask you a question. When you look in the mirror, what do you like best about yourself?" Gertrude Lang: "My hair." Mr. Glenn Holland: "Why?" Gertrude Lang: "Well, my father always says that it reminds him of the sunset." Mr. Glenn Holland: "Play the sunset. Close your eyes. One, two, three, four.""][/caption]

[caption id="attachment_204" align="aligncenter" width="195" caption="Mr.Holland mengajari Louis Russ bermain drum supaya Louis bisa dapat extra credit sehingga dia bisa tetap ikutan klub gulat,dan Coach Meister akan memenuhi janjinya untuk membantu Holland melatih tim marching band."][/caption]

Sayangnya, pada saat yang sama ini menyebabkan beberapa ketegangan di rumah. Sepulangnya dari parade, Holland dan istrinya baru menyadari bahwa  90% indera pendengaran putra mereka, Cole,tidak berfungsi. Hal tersebut menuntut Cole harus memiliki pelatihan khusus dari sekolah swasta dan juga perhatian yang banyak dari orangtuanya. Banyak dari tanggung jawab ini ditempatkan pada Iris, karena Holland sibuk dengan kelas musik,klub marching band,klub orkestra, dan juga pertunjukkan drama.

[caption id="attachment_206" align="aligncenter" width="250" caption="Happy moments before they found out that Coltrane Gerschwin Holland was deaf"][/caption]

Fakta bahwa Cole tidak dapat mendengar membuat sulit bagi ayah dan anak untuk berhubungan dengan satu sama lain. Holland berpikir bahwa anaknya tidak akan pernah mengerti mengapa apa yang dia lakukan sebagai guru musik sangat  penting. Ditambah lagi, akibat kesibukannya di sekolah,membuat Holland menjadi tidak jago-jago amat untuk berbahasa isyarat kepada  Cole seperti yang dilakukan Iris, sehingga ia sulit untuk berbicara kepada Cole dan anaknya itu malah lebih dekat dengan Iris.

Sebagian besar bagian akhir dari film berurusan dengan keretakan ini dan bagaimana akhirnya keluarga Holland belajar bagaimana mengatasi situasi mereka.

BIKIN NANGIS 

Film ini sungguh menyentuh sekali. Gue jadi lebih menghargai guru-guru SMA gue. Mereka sabar banget menghadapi ketengilan murid-muridnya apalagi yang suka nyari masalah.

Beberapa scene di film ini ,bikin gue beneran nangis. Ada beberapa memorable moments yang bikin gue nangis:

1. Saat Holland tahu bahwa Cole tuli,terus dia membahas Beethoven di kelas. Terasa banget Holland yang berusaha menahan sedih saat menceritakan ketulian Beethoven tapi dia bisa membuat komposisi musik yang keren-keren. Seakan-akan Holland tuh berharap meskipun Cole tuli, dia masih bisa memberikan konstribusi yang keren juga di dunia.

2. Perkataan Cole yang mengena banget di hati Holland saat mereka berantem akibat kematian John Lennon. Berikut transcrpit scenenya:

Iris Holland: [Iris is translating Cole's signing for Glenn] Why do you assume that John Lennon's death would mean nothing to me? Do you think I'm stupid? I know who John Lennon is.
Glenn Holland: [Glenn turns to Iris] I never said that he...
Iris Holland: [Iris continues translating] I cant read your lips if you don't look at me.
Glenn Holland: [Glenn looks back at Cole] I never said you were stupid
Iris Holland: You must think so. If you think I don't know who The Beatles are or any music at all. You think I don't care about what it is you do or what you love? You're my father. I know what music is. You could help me to know it better, but - no. You care more about teaching other people than you do about me.

Tapi bukan itu yang bikin gue nangis. Yang bikin gue nangis adalah usaha Holland yang akhirnya sadar dan melakukan sesuatu sebagai permintaan maaf Holland kepada Cole, dia nyanyi lagunya John Lennon yang BEAUTIFUL BOY sambil ber-sign language. Emang enggak merdu-merdu amat,tapi sungguh menyentuh dan membuat gue  sampai nangis (ini juga faktor liriknya ;D). Berikut videonya:







3. Adegan ketika  Holland 'didepak' secara halus dan pensiun. Dia sedih banget dan menjadi pesimis. Dia merasa bahwa selama ini dia sangat naif dengan mengira bahwa menjadi guru bisa membuat perubahan yang besar bagi para murid dan dia lupa bahwa sebaik apapun seorang guru,pada akhirnya bisa didepak juga dari sekolah.  Saat dia pulang, ternyata keluarga dan semua murid-murid yang pernah diajarnya sejak 1964 mengadakan pesta kejutan. (Apa kejutannya? Yah, cari tahu sendiri deh hahaha.)

No comments:

Post a Comment