Yo,minna-san..
Kali ini gue akan melakukan review sisa dari lima buku yg gue borong beberapa minggu lalu. Sisanya tinggal Miss Collector & Pemburu Cinta.
1. Pemburu Cinta
Sinopsis:
Marlina, Leo, dan Katrin. Tiga pribadi yang berbeda latar belakang, cara pandang, dan tujuan hidup. Tetapi justru karena itulah persahabatan mereka menjadi kokoh. Marlina yang paling tidak bisa diramalkan tindakannya. Tujuan hidupnya tidak jelas, dan selalu berbuat sekehendak hatinya sendiri, termasuk dalam urusan pernikahan. Kelihatan pas bosen kuliah, ke luar negeri,eeeh pas di luar negeri malah akhirnya kawin,pindah ke Surabaya, punya anak deh.
Bertolak belakang dengan Katrin yang berpikiran mantap dan tahu apa yang diinginkan dalam hidupnya. Dalam kamusnya, tak ada kata gegabah. Semua selalu diperhitungkan masak-masak.
Sedangkan Leo juga punya sikap hidup yang berlawanan dengan Marlina. Ia tipe orang yang tak punya banyak tuntutan dan puas dengan semua yang sudah digariskan untuknya.
Hidup pertemanan mereka menjadi semarak dengan kehadiran Reza, duda cerai yang berprofesi sebagai wartawan dengan gaya hidup yang amat metropolitan. Dan Clarissa, model cantik yang juga berprofesi sebagai sekretaris.
Kekompakan mereka diuji ketika masing-masing mencintai orang yang sama. Tetapi seperti kehidupan yang mesti selalu memilih, cinta pun demikian.
My Thoughts:
The cover's design is good. Berhasil menarik perhatian gue untuk mengambil buku ini dari displaynya. So 8 points for that...
The Story?It was okay... But I don't know. It's just not for me...Agak sinetron soalnya.
You would think that this story will center on those trio, well,kind of.. tapi bukan si Marlin-Leo-Katrin, melainkan Marlina-Katrin-Clarissa. Yang Leo enggak terlalu digali. Cuma pas pertama-tama aja pas dikasih tahu latar belakang Leo dan dia cuma muncul sebentar-sebentar.
Yang gue suka adalah konfliknya si Marlina. Suaminya ga terima kalau Marlina terlalu sibuk dan minta Marlina berhenti aja biar jadi ibu rumah tangga. Ya jelas lah, Marlina enggak mau. Wong suaminya aja tuh enggak punya kerjaan. Rumah aja hasil pemberian orang tuanya Marlina. Saking enggak terima perlakuan 'patriarkal' suaminya, dia berani ke Jakarta, bodo amat deh sama suaminya, biar di a sadar sendiri.Sampe di sini gue rada respect sama Marlina. Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang.... wait, wrong plot!! Itu punya si AVATAR! hahaha
Oke,lanjut. Nah pas di Jakartanya ini,gue rada-rada pengen ngecubit pipinya Marlina. Jelas-jelas dia ke Jakarta bawa si Cherry,anaknya. Bukannya diurusin gitu kalo lagi waktu luang, eh waktu luangnya malah dipake buat ke klub dansa. Pake jadian segala lagi sama salah satu regularnya. Padahal si Marlina jelas-jelas masih belum resmi cerai--ralat,enggak mau diceraiin gitu sama suaminya. Nakal ih , Marlina.( I wrote this in the middle of the night. Mind the labil mode laguange haha)
Gue spoiler dikit ya. Gue kira tuh akhirnya tiga cewek ini jadinya suka sama LEO. Ternyata gue salah. Jadi tuh yang jadi bikin konflik adalah REZA. Reza pedekate sama Katrin dan Katrin pun merespon positif. Nah enggak cuma itu aja, Clarissa juga naksir sama Reza pas ketemu di lokasi. Sementara itu Marlina jadi kesengsem sama Reza saat cowok itu ngajak dia dansa. I know, Reza is a big Jerk. Kemudian hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Antara siapa sama siapa? Well, bagi yang masih penasaran,silahkan dibaca.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yuuuk, lanjut ke Miss Collector.
Synopsis:
Aku merasa telah melakukan banyak kesalahan besar. Kesalahan pertama, karena aku bertemu Pohar. Kesalahan kedua, menerima tawaran kerja darinya. Kesalahan ketiga, terlalu antusias sehingga luput menanyakan detail posisi yang ditawarkan. Kesalahan keempat, terlalu cepat mengundurkan diri dari pekerjaanku. Kesalahan kelima, aku tak bisa menolak pekerjaan itu atau diriku akan jadi pengangguran. Rentetan kesalahan itu seperti kutukan yang mengikat diriku.
Devina syok. Tawaran kerja yang diterimanya ternyata untuk posisi yang sama sekali tidak pernah diimpikannya. Ia pun merencanakan pengunduran diri setelah masa training berakhir.
Namun sejak menagih utang Akmal Shah, segalanya berubah. Ia dipertemukan dengan Zaki. Dan target yang ia capai menjadikannya kandidat kuat untuk pelesiran gratis ke Singapura dan Malaysia.
Ketika Devina mulai menikmati pekerjaan barunya, berbagai masalah datang menyerang, membuatnya ragu, apakah akan meneruskan pekerjaannya atau mundur...
My Thoughts
GA SUKA.
Awalnya sih gue sedikit tertarik. Karena 2 alasan:
1)Ini salah satu dari sedikit buku yang berani mengambil setting utama di kota Indonesia yg luar Jakarta,tapi bukan di Bali. Setting novel ini diambil di Medan. Kan seru tuh.
2) Kayaknya gue keracunan novelnya Ika Natassa ya. Jadi kayak belum kembung baca cerita ttg bankir, gue jadi pengen baca ttg debt collector. haha.
Konflik antar cewek-cowoknya sih standar. Cowoknya dikira pegawai mal,ternyata dia yang punya mall. Terus gara2 pekerjaan si cewek, gantian cowoknya yang salah paham,and so on so on.
Kalo soal bahasa,ya emang gaya orang luar kota banget ngomongnya. Jadi gue agak sedikit merasa aneh ngebaca dialog antar tokoh. Tapi bukan itu yang gue bikin gue enggak suka sama novel ini,melainkan:
1. Alurnya lambat sampai gue bosen dan akhirnya scheming aja bacanya. Gue ngerti sih kalo penulisnya ingin memberikan sedetail-detailnya pekerjaan nagih duit di bank, but pleasee.. too much.
2. Humornya maksa. He's trying too much. Misalnya aja nih:
a)penggunaan plesetan merk. Hal yang emang biasa dilakuin, tapi baru kali ini gue melihat super maksa. Ada satu adegan di mana ada yang nanya apa merk bajunya. Si cewek(gue lupa siapa) dengan bangganya bilang bajunya adalah merk mahal dari Paris,named PRETTY KTIEW. yeah, too cheesy, even for made up high-end brand from Paris.
b)Contoh lainnya adalah pas adegan Devina, Maya(bestiesnya Devina), papasan sama Zaki di Lift. Saking 'gantengnya' Zaki, Maya mencoba menarik perhatian si Zaki dengan menyanyi dangdut sambil joged-joged dangdut juga. For me, itu maksa banget. Kalo emang si Maya itu secara background pendidikan/pekerjaan selevel sama Devina, segila-galau-labil apapun dia,dia pasti cukup waras dan memilih jaim di depan cowok yang ditaksirnya (termasuk gue #eeh) atau memilih cara lain buat caper yang mungkin menurunkan image juga,tapi ga pake goyang dangdut. I mean, almost every girl in the world are trying to look her best when they're in front of man they like. Emang sih kadang-kadang metropop itu sah-sah aja kalau kadang-kadang tak ada logika, tapi masih ada yang harus make sense juga lha ya. Even DP yang nari di depan Jofriz di Pacar hantu perawan (*gue ga nonton. baru baca review blog yang gue follow) terlihat enggak banget--let alone cool-- padahal lagunya THE TIME OF MY LIFE. Anyway, it's just my opinion. If you find that 'supposed to be funny-akward-scene is pure hilarious, be my guest.
TO SUM UP...dua novel terakhir ini adalah novel terlama yang gue baca. Butuh seminggu lebih buat nyelesainnya, terutama si Miss Collector. Gue masih bisa merekomedasikan untuk membeli PEMBURU CINTA karena dia punya twist yang cukup bagus buat endingnya.
Tapi,kalo Miss Collector? Jujur aja, kalo buat gue, mending minta pinjeman dari orang lain ya. Hmm, tauk gini gue suruh @Silphee aja yang ngebeli novel Miss Collector. *kabur sebelum dijitak Silphee XD
No comments:
Post a Comment