Sunday, February 26, 2012

Joan Loves.... Flavor of Love

PLOT (from gagasmedia&penambahan sendiri)
Aku mencandu segala hal yang manis—terutama dirimu. Seperti madu di ujung lidahku, kecupanmu terasa manis, menghangatkan sekujur tubuhku dengan rona malu. Seperti tiga sendok gula untuk tehku, entah sejak kapan hariku tak lagi lengkap tanpa kehadiranmu.

Jadi maaf jika aku seperti tak tahu malu mengakui ini di hadapanmu. Tapi sungguh, aku teramat membutuhkanmu. Butuh sekian lama waktu untuk menyadari ini, tapi sekarang aku benar-benar percaya. Hanya kau yang kumau. Hanya kau yang mampu membuatku merindu.

Katakan, apa jawabmu? Harus seberapa lama lagi bibirku mengering karena menahan diri membisikkan cinta untukmu?

==============
Meet Pru, 20-something young woman, yang bekerja di majalah lifestyle ternama Medan bidang kuliner. Atas ide Aro, teman/tetangganya, Pru membuat sebuah blog yang berjudul "Pure Prue". Blog ini digunakan Prue sebagai penyaluran kalau dia lagi bosen menulis tentang kuliner melulu.

Supaya enggak terkesan biasa dan menarik dibaca, Pru memutuskan untuk membahas seputar pernikahan di blognya. Bukan masalah do or don'ts menjelang resepsi pernikahan sih, tetapi lebih kepada kenapa cowok susah banget berkomitmen, baik untuk menikah atau yang sesimpel seperti pacaran, dan masih banyak lagi.

Tapi kita enggak hanya melihat post-post di blog Prue. Kita juga akan melihat bagaimana kehidupan sehari-hari Prue beserta teman-temannya yang akhirnya menjadi ide di balik tiap post yang ada di dalam blognya.

My Thoughts

Emang gagas media paling jago bikin sinopsis buku yang bikin orang enggak ketebak ini novel ceritanya tentang apa!! Bahkan novel historical romance (yang enggak pernah saya beli ya,saudara-saudara) jauh lebih bermurah hati ngasih tahu tentang apa inti cerita novel itu.

Awalnya gue agak ragu untuk membeli novel ini. Why? Gue emang bukan penggemar cerita romantis written by men. Cerita romantis karangan cowok yang selama ini gue baca dikit banget yang bagus dan menarik. Nicolas Sparks selalu bikin mewek dan pasti ada yang mati. Shakespeare selalu punya tokoh-tokoh dengan konfliknya rada ridiculous menuju kiplik (bahasanya aja yang ribet). Terus 3 metropop yang baru-baru ini terbit which written by men, semuanya enggak menarik, ngebosenin, dan terkesan maksa. Pokoknya baru Remy Sylado,Christian Simamora, dan Andrei Aksana yang berhasil menampilkan cerita romantis yang enak dibaca dan bikin gu ketagihan. 

Tapi yaah..lihat sendiri deh betapa sampul novel ini  bikin ngiler. Mana saat itu,pas banget  gue lagi kelaperan.. Akhirnya gue pun membeli buku ini. (*Yeah, guys. Sometimes  I bought a book for an absurd reason _l7o)

Oke, to be fair, alur ceritanya emang rada ketebak. Begitu juga dengan jenis tokoh utama dan antagonis yang ada.  It's about girl grew up with a boy, people tease them how they meant for each other, both denied that particular fact,and so on. Novel ini semakin lengkap dengan  keberadaan tokoh antagonis yang terkenal: the young and beautiful sexy woman yang kecentilan dan menganggap dirinya sebagai pusat tata surya. Tahulah ke mana cerita ini akan berlanjut.

However, gue tetap menyukai novel ini. Meskipun mengambil setting di Medan, penulis masih bisa menghadirkan conversation antar tokoh yang enak dibaca  dan ada lha beberapa funny scene yang enggak terlalu  maksa .Pengalaman gue dengan novel berlatar sama, gue ngerti sih maksudnya karena mereka kebawa cara ngomong tempat mereka tinggal,but still....

Untuk soal tokoh cowoknya. Dari semua tokoh cowok yang ada, gue suka kok Mastaro alias si Aro ini. Dia emang chubby, boro-boro bersix-pack, but he's a sweet guy, yang bersikeras nganterin Pru (or at least memastikan dia bakal sampai dengan selamat di rumah) karena udah janji sama bapaknya Pru untuk ngejagain sahabatnya itu.Sepele sih, tapi itu bikin gue lumer.

Menurut gue,nilai plus di novel ini memang dari sisi post blognya. Post-postnya mencoba menguak semua alasan yang mungkin dipakai cowok untuk menghindari berkomitmen.Selain itu, post-post ini menawarkan solusi mengenai berkompromi saat menyangkut menjalin hubungan bagi cewek dan cowok. Yah, cocoklah untuk dibaca semua cewek-cewek di luar sana yang sedang tidak jelas mau dibawa hubungan mereka sama si cowok.

Lastly, Gue  amat sangat  menghargai usaha pengarang yang berpihak pada perempuan berkaitan soal komitmen tanpa terlalu menjatuhkan kaumnya di dalam post ini.

Hmm...Kayaknya cowok-cowok perlu baca post-post yang ada di novel ini deh. xixixixi

Conclusion
Cerita yang so sweet dan  gampang ketebak,tapi tetap sangat asyik buat dibaca sambil ngemil cupcake. Yang menjadi nilai tambah di sini bagi gue adalah intermesso berupa blog sebelum memulai maupun mengakhiri bab dalam novel.
Ini adalah salah satu novel romantis karangan cowok yang menurut gue sama sekali enggak 'sucks'.




No comments:

Post a Comment