Thursday, February 2, 2012

Joan Loves.... Mary and Max (2009)

Yo, minna-san!!!!How are you today? Just got home today.These past 2 days had been shocking and  tiresome for me. My granny has a minor fracture yesterday. So I was accompanying her at the hospital until my uncle arrives this afternoon. Tomorrow, if God allows it  she'll have the surgery. So please for her :)


Apa hubungannya that accident with this movie? Jadi, sambil ngejagain Oma di RS, gue ditemani film Mary and Max biar enggak bosen-bosen amat.





THE PLOT


Cerita berawal di Australia, negara asal tokoh utama kita yang pertama,Mary Daisy  Dinkle. Ayahnya adalah seorang pemasang tali ke teabag, sementara ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga dengan  dua hobi 'meminjam' barang di semua tempat yang dikunjunginya dan 'mencoba' Sherry secara terus menerus. Dengan orang tua yang kurang memberikan perhatian dan  meninggalnya kakek Mary, Mary merasa kesepian. Di sekolah pun keadaannya tidak terlalu berbeda. Ia sering di-bully oleh anak-anak di sekolahnya sehingga Mary sama sekali tidak mempunyai teman, kecuali figur kartun 'Noblets' buatannya sendiri.


Suatu hari di kantor Pos, Mary terpikirkan sebuah ide ketika menemukan buku alamat penduduk di New York. Secara acak, ia memilih nama orang di buku itu,kemudian mengirimkan orang tersebut surat yang isinya mengajak berkenalan.



Orang yang menerima surat itu adalah Max Jerry Horrovitz, seorang penderita Asperger yang tinggal di New York. Karena kelainannya, dia juga mengalami social akwardness sehingga sulit untuk mendapatkan teman.Satu-satunya teman yang Max miliki selama ini adalah teman imajinari.




Ketika mendapatkan  surat asing tersebut, Max langsung menjadi panik,namun pada akhirnya memutuskan untuk membalas surat tersebut. Persahabatan  lewat kegiatan surat menyurat antara Mary dan Max pun dimulai :)




The Reason I L.O.V.E It


Gue murni enggak sengaja menemukan film ini, gara-gara lagi surfing di youtube aja,eh ketemu deh trailer filmnya. Melihat sepertinya menarik,gue pun menonton film ini dan memutuskan bahwa film ini DAEBAK BANGET. ahahhaa


>>Dari segi teknisnya.


Animasi ini menggunakan clay stop motion. Menurut gue sih,film jenis ini langsung membuat gue berpikir bahwa film ini  super duper keren. Gila!! gue bikin stop motion pake sketsa buat 30 detik uas gue aja udah sampe nangis-nangis... Ini mereka bikin 1jam 28 menit,clay pula, beeeeh!!Udahlah,keren gila!


It's also interest how the animator picture both character's world. Dunia Mary  yang  naif , menggunakan warna-warna sephia. Sementara di dunia Max, yang nuansanya sedih dan suram, menggunakan warna hitam-putih. Gue enggak tahu sih alasan yang jelasnya apa.Gue cuma melihat hal ini cukup menarik aja. Mungkin ada yang bisa menjelaskan secara lebih lengkapnya? Karena gue yakin alasan dunianya si Mary tuh pake nuansa sephia enggak sekedar karean nih anak suka sama cokelat aja. Dan alasan New Yorknya dikasih hitam putih enggak sekedar karena penuh asap dan berisik sampai bikin Max pusing aja sih.... :)


To be fair, model-modelnya tokohnya sih rada weird banget,enggak ada unyu-unyu,terutama orang-orang tuanya. However, lama-kelamaan juga bakal terbiasa dan akhirnya gue menganggap modelnya unyu juga hahaha.


>>Dari segi ceritanya


Jujur, gue berpikir bahwa ini paling cuma cerita ringan untuk anak-anak saat baru sampai  lima menit pertama. Dari awal film, ada narator yang menarasikan tokoh-tokohnya siapa aja dan bahasanya sungguh sederhana. Begitu menit ke-6, gue menyadari bahwa film ini enggak seringan seperti kelihatannya. As the story's progressing, kita akan melihat kompleksnya cerita ini dan sungguh menyentuh.


>>Dari Segi tokoh


Tentu saja gue sangat suka sama Mary-Max. Keduanya tuh bener-bener bertolak-belakang secara latar-belakang,tetapi mereka bisa berteman. Jenis persahabatan mereka itu oke banget: pure, enggak melihat  latar belakang mereka masing-masing.


Dari sisi Mary,kita bisa melihat perjalanan seorang anak beranjak dewasa. Dia enggak hanya harus menghadapi kesepian karena enggak punya teman. Seiring berjalannya waktu, kita melihat bagaimana Mary harus menghadapi masalah digangguin anak-anak di sekolah, cinta, kehilangan anggota keluarga, cara bisa mendapatkan rasa percaya dirinya,kehilangan semua yang pernah diraihnya, dan bagaimana surat Max bisa menyelamatkan dia dari semua masalah itu.


Dari sisi Max, kita bisa melihat kesulitan seorang penderita Asperger yang mengalami kesulitan tersendiri karena enggak semua orang bisa mengerti  Max dan Max sendiri  juga mengalami kesulitan memahami emosi orang awam. Namun yang membuat gue tersentuh adalah dengan mendapatkan surat-surat dari Mary, Max mulai belajar sedikit demi sedikit untuk  berusaha menghadapi dunianya dengan aspergernya.


>>Surat-suratnya.


Ada beberapa scene kegiatan surat-menyurat yang sangat gue suka dan mengena di hati gue:


1.)Mary menjawab pertanyaan Max mengenai kehidupan sosialnya di sekolah yang dijauhi oleh anak-anak di sekolah dan tidak disukai gurunya.Salah satunya, ada seorang anak yang suka banget gangguin Mary karena birthmark Mary yang bentuknya aneh. Surat itu berakhir dengan pertanyaan: "Have you ever been teased? Can you help me?"



Max sempat mengalami nervous breakdown karena teringat sama masa lalunya yang juga traumatis. Namun,akhirnya surat itu dibalas dengan solusi yang sebenernya simpel (agak salah sih): bahwa bilang aja saat di surga Mary lah yang akan bertanggung jawab atas semua cokelat karena birthmarknya terbuat dari cokelap. jadi kalo tuh anak macem-macem, Mary ga bakalan ngasih cokelat ke dia. hahaha... And guess what, it works. XD


2)Di satu titik, Max memutuskan bahwa walaupun ia tidak ingin mengubah apapun tentang kondisi Aspergernya, ia ingin mengubah satu: Ia ingin bisa menangis. Setidaknya untuk bisa berkabung saat ikan peliharaanya meninggal. Untuk itu, Max meminta solusi dari Mary supaya bisa menangis.


Guess what? Mary pun mikirin hal yang sedih-sedih biar bisa nangis. Air matanya disimpen ke dalam botol dan dikasih ke Max.  In case, Max can't have his own tears, he could tread Mary's tears as if it was his..aww~~~ so sweet :D



3) Seperti pertemanan pada umumnya. Hubungan Mary dan Max juga pernah ups and downs. Suatu hari Mary melakukan hal yang bikin Max marah besar sampe Max beneran enggak mau  berkomunikasi. Hal itu bener-bener bikin Mary rapuh. Dia mulai kehilangan ketertarikan akan dunianya yang lagi pada puncaknya sampai suaminya pun ninggalin dia.Padahal saat itu Mary lagi hamil. Di tengah keputusasaannya sampai mau bunuh dir, surat Max lagi-lagi menyelamatkan Mary. Initi suratnya Max memaafkan Mary. Di suratnya juga tertulis:




The reason I forgive you is because you are not perfect. You are imperfect, and so am I



Okay.. daleeeem :') I think I would post that in seperated post..



4) As Mary who treasured Max's letter in special box, so did Max. Bertahun-tahun lewat sudah, kiriman air mata itu masih dipajang Max. Begitu juga dengan surat-surat Mary yang dikumpulkan menjadi satu dan ditempel di plafon apartemen Max. So Sweet yaaaa?? XD



CONCLUSION


YOU SHOULD WATCH THIS MOVIE!!!Why? Because it is one of the best "based on true story" animation people ever made. It might be carrying more serious issues  than I thought. However, since it uses such simple languages, simple yet sincere gestures, it won't be that boring. For my self, I  found some scenes just simply adorable or funny :)


 There are so much things we could learn about, from The film deals with themes including childhood neglect,self-loving, the obscurity of life, teasing, loneliness, Asperger syndrome, obesity, depression and anxiety. But most of all, about FRIENDSHIP.


This movie taught me much about friendship. Friendship could be started with a very simple and the most random thing in the world. But,how we managed to treat our friend and keep our relationship will determine how deep  our friendship will be. If we treasure it, it will last longer than we would ever expected.


Honestly, gue jadi keinget sama temen-temen gue, terutama si Super LS Family itu Kenapa? Ya karena awal pertemanan gue sama beberapa dari mereka itu berada di situasi yang sangat random banget: cuma gara-gara ngecengin cowok yang mirip Taemin di Pizza Hut. Eh,dari situ malah akhirnya jadi temenan deket sampai sekarang. Hahaha


Friendship will have ups and downs. So  there is always going to be fights, misunderstandings and such.Of course and it's normal if you can get mad to your friend when they hurt you. However, you have to remember that your friend is human. Human are imperfect. So you have to accept those imperfects and learn to forgive them. Beside, if you've made a mistake,you wanted to be forgiven ,too,right?


As I end this post, I would like to quote this sentence:



“God gave us our relatives; thank God we can choose our friends.”-Ethel Watts Mumford

So yeah, thank goodness, I could choose my friend. And, boy, I never regret the time I chose the people from school,church,and of course Super  Family as my friend. Love you, teman-temin... :D


No comments:

Post a Comment